Rabu, 21 Mei 2008

Succes story...

Punya tetangga cantik, rambut ikal dengan suara yang agak sayup bisa dibilang suaranya seksi, sering ketemu kalo lagi nyante di depan rumah masing” lantaran sebelahan cuman dibatasi pagar pembatas halaman doing jadi ngobrol jarak jauh dengan teriak-teriak aja, kadang dengan suaranya yang sayup” terdengar kujadikan bahan olokan. Namanya Ika. Yang seru adalah panggilan kami, gue manggil dia atau sebaliknya dia manggil gue dengan “pai” kependekan dari tupai, lantaran kami sering memperhatikan tupai liar yang sering nangkring di pohon yang tumbuh di pembatas halaman kami.

Kami satu Es-Em-A dia anak Bahasa dan gue jurusan IPA tapi ilmu agamanya yang bikin gue terpana. Sholatnya terjaga, selepas magrib sering terdengar suaranya melantunkan ayat-ayat al Quran dengan irama yang khas. Kadang-kadang terdengar bacaan yang diulang-ulang dengan penekanan tertentu, setelah diselidiki ternyata dia sedang mengajari anak-anak kecil baik adik, sepupu bahkan anak-anak tetangga untuk belajar mengaji.

Pernah ngobrol tentang cita-cita dengan Ika, dia ingin mendalami ilmu bahasanya bahkan beberapa bahasa di negaranya langsung sedangkan gue tetap seperti minat untuk menambah wawasan di dunia penerbangan.

Selepas SMA Ika melanjutkan study di kota dan kebiasaannya untuk selalu dekat dengan al Quran dan menjaga ibadahnya baik yang wajib maupun yang sunat , akhirnya Allah mendengar impiannya dan mengabulkannya.

Saat kami pisah selepas SMA cuman sms-an yang dapat menyatukan ifnormasi kami dan suatu saat gue lost contact dengan Ika, hingga akhirnya sms asing datang dengan nomor ponsel +4900xxx, gue baca “Pai apa kabar? Ini nomor gue, kapan kawin…?? Jangan lupa undangannya..!” , langsung aja gue balas…dan buru-buru mencari tahu nomor kode +49, dan dapat gue simpulkan bahwa nomer tersebut dari Eropa, persisnya German.

Subhannallah, Allah mengabulkan impiannya untuk belajar di sana, dengan program beasiswa dari pemerintah dan bekerja sama dengan Departemen Luar Negeri. Tentunya sambil menyelam minum air bukan hanya bahasa yang digali ilmunya melainkan beberapa teknologi terkini seperti komputer hingga akhirnya yang dulu-dulunya Ika belajar ama gue justru sekarang gue yang sering konsultasi dengan dia.

Seiring firman Allah swt, Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang selalu mengagungkan dzatNya, malaikatNya, kitabNya dan Rasul”Nya, maka Ika sudah menikmatinya…

dedicated to : Bravo, Ka (Tupai / sQuirEL)

Selasa, 20 Mei 2008

terbang lagi (sambungan)

(Continued by last post)

Sebenarnya hari sabtu iti libur tapi kalo kena tugas piket apa mau dikata…?? Pas kebetulan memang ada kerjaan yang statusnya lemburan jadi stand by aja di base.

Udah jam 15:00 mau siap” pulang tapi dihadang ama komandan, terpaksa batal rencana pulang cepetnya…he…he…he…

Komandan memberikan duty call berupa lembaran tugas / task force bahwa hari ini ada misi penjemputan (pick point) personel yang gue drop kemaren…

Jam 15:30 para perwira senior berdatangan dan memenuhi ruang briefing, dan akhirnya gue dapat tugas lagi take off at 16:00 to RTU (Romeo Tanggo Uniform). Misi tentunya beda tapi yang ini pick point sedangkan yang kemaren itu dropping. Landing Zone udah ditentukan dan personel yang bertugas adalah gue, xxx dan zzz. Air Mobile Unit yang digunakan masih seperti kemaren akan tetapi aku tidak solo flight alias punya co-pilot alhamdulillah dapet tugas ama xxx untuk bawa cargo, sedangkan tugas angkut personel ditugaskan kepada zzz yang notabennya adalah wadan / waka he…he…he… Berhubung wadan ikut serta tentunya beliaulah yang jadi leader.

Kami take off persis 16:00, sebelum kami sudah ada team flight commander yang isinya para komandan dari beberapa divisi, dan agak aneh kenapa komandan yang duluan……??? Misi ini juga kami akan disupport oleh satu flight dari KD (Kilo Delta) yang take off dari arah utara, sedangkan kami dari arah selatan. Yang bingung lagi team back up kapan berangkatnya…??? He…he…he…


Sampai di RTU menjelang senja, gue pikir habis landing and park pasukan langsung loading dan take off RTB tapi ternyata dapat perintah untuk hold di LZ.

Hampir 4 jam kami menunggu, untunglah ditemani senior xxx jadi tidak membosankan. Perut kami laper dan gue sempat nyelutuk “Ndan kita nyari warung Padang lagi yuk…!” tawarku, senior xxx langsung ngakak…Selanjutnya kami bergabung dengan team lain dan perintah untuk menunggu pun tetap menjadi makanan…bosaaaaaan.

Di radio dapat info scramble dari komandan dan masing” dari kami kocar-kacir menuju mobile unit starting engine menuju LZ ke-2 as soon as possible, jarak lumayan dekat jadi tidak memerlukan waktu yang lama, namun pada saat loading itu yang bikin lama.

Angkut personel (Avanza) sih enak aja cuman diisi orang yang bisa nyari tempat duduk sendiri, sedangkan kami yang menyandang air lifter (Hilux) harus menata cargo yang dibawa, pusing juga jadi load master, memperkirakan berat beban dan menempatkan barang seimbang mungkin agar tidak mengakibatkan masalah di udara nantinya, jangan sampai cargo yang dibawa terlalu berat ke depan atau ke belakang, kesamping kiri bahkan ke samping kanan nantinya bakal oleng tuh pesawat.

Waka mengangkat jempol dan menggoyang-goyangkan arti kita harus segera take off leaving RTU. Di radio wadan langsung isntruksi “Good night gentlemen, we’re in flight to RTB, Hilux U lead flight on this mission, Good night..!”

Gue langsung bales radio call dari leader “Roger that commander, Hilux with xxx as pilot and Fachrie as copilot, ready for take off in a minute…!” akhirnya kami leader dalam penerbangan Return To Base, Why...?? soalnya berat muatan berpengaruh pada kecepatan terbang kami, jadi waka akan menyesuaikan kecepatan kami dengan keputusan mengganti flight leader...

Prosedur sebelum take off diambil alih oleh xxx dan menyerukan beberapa perintah tambahan untuk persiapan terbang malam,

“Radio” , kubalas “Clear”

“Navigation” , “Set”

“GPS” , “on course”

“Full throttle for take off” , “roger that capt. , progress”

Mesin pun menderu keras dan sesaat kemudian kami sudah hover dan mengarahkan nose sesuai navigasi dan penerbangan malam pun kami lalui.

Tidak ada yang bisa dilihat kecuali titik-titik lampu dari perumahan penduduk sepanjang penerbangan…

Sehubungan dengan Hilux memiliki power lebih dari waka gue hampir lupa kalo waka di belakang ngos-ngosan ngejar kami, sesekali wakan meneriakkan “don’t leave me alone behind baby” ha…ha…ha…

Akhirnya ini bukan misis penerbangan malam melainkan tengah malam, sampai di base op jarum jam sudah menunjukkan tepat pukul 02:00 pagi. Bongkar muatan dan post flight dan laporan mau warming up mesin Scorpio kesayangan dulu soalnya gue pulang ke rumah masih 40 km dari base dan makan waktu sekitar 1 jam perjalanan…

Yang lain sih enak tempat tinggal mereka masih di lingkungan sekitar base sedangkan gue..?? Artinya harus nahan kantuk dulu baru bisa istirahat. Xxx memanggil gue mau nanyai pulang kemana kalo mau nginap aja besok pagi baru pulang, namun gue sudah janji mau pulang malam itu juga ama orang rumah, akhirnya xxx memberikan kunci mobilnya,

“Bawa aja mobil, malam-malam gini dingin ga baik buat kesehatan, lagian besok pagi sepertinya kamu harus stand by untuk misi berikutnya…” , Alhamdulillah seruku ternyata leader dan sekaligus captain flight gue masih peduli dengan bawahan, yang bikin semangat lagi xxx bilang “minyaknya ga usah diisi…” , langsung gue respon “Roger Capt.” Ha…ha…ha….

Tutup kaca mobil nyalain AC low biar ada udara seger, dan tancap gas jurusan luar kota, Baby I’m to home…

Sampai di depan rumah sekitar jam 03 kuranglah, inget kalo belum sholat Isya, walaupun sudah lewat waktunya semoga saja bisa diterima oleh yang kuasa, langsung ambil wudhu dan dilanjutkan Tahajjud, “Alhamdulillah ya Allah kau berikan aku kesehatan dan kekuatan untuk menjalankan misi ini dan misi-misi yang lainnya, walaupun sudah larut malam seperti ini aku masih tetap bersemangat, Allahuma afini fi badani, allahuma afini fi sam’i, allahuma afini fi basyari laillaha ila anta…”

Jumat, 02 Mei 2008

Akhirnya terbang lagi...

Kemarin Jumat 2 May 2008, ngantor seperti biasa, libur 2 hari (kamis tanggal merah tapi rabunya meliburkan diri lantaran ujan deras sepanjang hari), Jum'at males juga masuk tanggung sih, tapi akhirya justru ada briefing di ruang komandan.

Ternyata ada dropping mission, awalnya tidak mengira jika bakal dapat tugas di misi tersebut, jadi santai-santai aja, pas komandan membeberkan personel" yang terlibat baru terperanjat dan menyadari kalo nama gue sendiri yang dipanggil yaaah...

Padahal di dalam masih banyak personel yang bisa diandalkan, selain itu masih ada perwira senior lainya yang seharusnya mengambil tugas ini. Tapi apa boleh buat keputusan komandan sudah ketuk palu apa boleh buat.

Akhirnya terbang lagi, setelah sekian lama grounded lantaran keterbatasan suku cadang dan dana pemeliharaan
Misi kali ini adalah dropping pasukan dan logistik, mengerahkan dua mobile air unit, yang 1 buat personel dan yang 1-nya buat equipment, destination di peta dengan kode Romeo-Tanggo-Uniform (RTU) itulah tujuan kami dan mesti dropping pasukan disana,

Dalam hati saya berpikir lagi "ah paling kali ini diminta bawa cargo" ternyata komandan lagi-lagi bikin kejutan "Fachrie bawa angkut personel...dan xxx bawa cargo sedangkan leadernya xxx"
xxx leader gue yang tidak bisa gue descripsikan disini (secret), callsign ditentukan karena angkut personal maka callsign gue "avanza" dan leader yang bawa cargo "hilux" jadi mirip merek mobil dengan brand Toyota, mentang" bawa orang jadinya avanza, sedangkan angkutan barang / pick up jadi hilux....he...he...he...kecut juga mikirnya...
Avanza

inside Hilux

Tugas gue adalah mengangkut saja tidak mengetahui kenapa harus didropping di RTU itu juga bukan urusan gue, yang penting tunduk pada perintah atasan, penumpangnya muda" aja jumlahnya kurang dari 10 orang tidak ada tampang orang penting seperti pejabat atau tamu negara jadi mungkin itu alasannya gue diperbolehkan bawa personel...yah itung" nambahin jam terbang...

Standar procedure untuk check all component, radio, bahan bakar, peta dll clear, report to dispatch ready on duty, take off deh..

Setengah jam setelah take off gue sengaja bikin manuver" ringan ke kanan dan ke kiri dari posisi leader, sepertinya bikin penumpang tidak merasa nyaman, sempat terdengar celetukkan penumpang di belakang "untung aku tadi udah minum antimo" dengan sigap kuhidupkan speaker phone "selamat siang disini capt. Fachrie, mohon maaf perjalanan Anda sedikit tidak nyaman, lantaran pilot in command Anda sekarang ini terbiasa bawa karung beras bukannya penumpang" dan langsung aja kontan terdengar cekikian di belakang.

Sampai di posisi perkiraan sempat holding and roung beberapa kali untuk memastikan Landing Zone akhirnya leader memerintahkan landing yah gue langsung cari spot terbuka dan mendarat dengan aman, sialnya udah jadi pilot jadi load master juga nih bantuin ngangkut barang...ha...ha...ha....

Sekitar 10 menit dropping selanjutnya leader meminta "direct flight captain, RTB!" otomatiss ikut perintah leader...karena untuk sementara ini dialah komandan di lapangan.

waktu berangkat leader terbangya lambat karena ada muatan, tapi pas pulang gue yang ngosngosan ngejar leader, ternyata pulangnya sepi...sendirian flight, leader juga demikian...mau buka radio fm kaya di mobil mana sampai freq-nya yah...nyanyi sendiri aja...

RTB,
"Base insight" akhirnya keluar dari leader yang artinya kita hampir sampai, kubalas dengan "Roger that lead, I'm ur wing"
selanjutnya leader contact tower, "Ulin tower, Hilux and Avanza dropping mission clear, RTB, requesting for landing",
dibalas oleh menara pengawas "go ahead Hilux and Avanza, direct on ur nest, both of you clear for landing, thank you!"

Landing skid touch ground dan marshaller meminta turn off engine, tugas gue selesai...
tinggal nunggu perwira teknik assist post flight check, tanda tangan dan ternyata ada amplop wah...alhamdulillah dapet charge nih he...he...he...langsung gue keluarin zakatnya, ambil selembar kasihkan ama prajurit teknik yang tugas assit post flight.

leader senyum-senyum mesem-mesem aja mukanya, dan gue langsung nepuk-nepuk perut gue...
leader langsung tertawa, "udah ah ayo kita ke rumah makan Padang..." he...he...he...
ternyata leader kelaperan juga...

Bravo