Rabu, 30 Juli 2008

Return To Base

Scorpio Z 225 cc buatan tahun 2005 ku geber melaju kencang sekitar 60 km/jam di jalanan yang agak lenggang, maklum masih pagi, ½ jam saja aku lebih lambat dari sekarang jalan tidak akan selenggang ini. Aku sedang menikmati perjalanan ku sambil menghirup udara mumpung masih terasa segar. Sudah lama udara sesegar ini tidak kuhirup secara nikmat sambil berolah raga, kenapa?? Karena jadwal piket ku di bandara selalu mengharuskan aku pagi-pagi sekali sudah berada di bandara.

Tambah kecepatan motor, beradu cepat dengan pedagang sayur dan ikan segar yang mengejar pasar pagi ternyata bangunku selama ini masih kalah dengan mereka yang harus bangun lebih pagi mungkin sebelum adzan subuh dan mengambil bahan dagangan di kebun sayur atau tambak yang jauhnya puluhan kilo meter (masya allah), aku masih beruntung bisa molor hingga ayam tetangga membangunkanku, masih bisa sholat subuh memohon pada yang kuasa…

Bandara tinggal beberapa menit lagi handphone di kantong celana kiri bergetar, akan tetapi aku males menjawab panggilan itu, aku sedang menikmati perjalananku, masa bodoh dengan handphone.

Di parkiran aku jadi penasaran dan segera melihat handphone, siapa kah yang menghubungiku sepagi ini? Kulihat missed call dari Mirwan, temen seperjuangan di navigasi, ada apa gerangan?

“Hallo ada apa Wan?”
“Eh lo dari tadi gue call ga ngangkat-ngangkat, udah lihat surat tugas yang gue kirim kemaren belon???”

“Belum emangnya ada apa???”

“Lihat aja dulu mungkin masih di administrasi nanti konfirmasi ke gue lagi…dah dulu deh gue mau apel pagi nih…bye”

Aku juga baru sadar bahwa aku harus apel pagi.

* * *

Bubar apel pagi tanpa menghiraukan sarapan pagi di café wokk aku langsung ke meja kerja. Map warna hitam bertuliskan priority dikirim oleh Mirwan dan kupelajari surat tugas tersebut dan ternyata Alhamdulillah tugas backup support untuk sementara waktu menggantikan petugas yang berhalangan di Warukin, berarti pulang kampung nih, jarang-jarang bisa pulang dengan jadwal kerjaan yang menuntut dedikasi tinggi akhirnya aku bisa pulang ke kampung halaman.

Pulang kampung dalam urusan dinas dan pulang tidak mengeluarkan biaya sepeserpun karena ditanggung oleh dinas ha…ha…ha…. Dalam benak aku sudah berpikiran masih adakah semak Karamunting di sekitar bandara?? Dan burung Punai yang beterbangan crossing runway??

Kubaca lagi Surat Tugas untuk lebih meyakinkan hati, ternyata disana tertulis Duty Call untuk dua orang, lalu siapakah petugas yang akan menemaniku pulang kampung??

“Wan..!, DCM (Duty Call Memo) dah gue terima tapi disana kan tertulis dua orang, emang lo ngirim sapa lagi?”

“Gue juga kurang tau, tapi lo ntar jam sepuluh jemput dia di terminal domestik, pake PDL (Pakaian Dinas Lapangan), culik aja, OK..!”

“Tapi namanya siapa?? Pake penerb…???” Tut…tut….tut….boro-boro minta jawaban dari kunyuk satu ini, pertanyaanku aja belum selesai dah di-cut. Bangke…!!!

Wah aku dikerjain Mirwan, walaupun pangkat sama tapi jabatannya di pusat lebih tinggi jadi bisa main perintah, “sayang lo atasan gue, kalo ga gue timpuk….pitak lo” Dalam hati aku memaki-maki.

Informasi rekan yang piket di tower bahwa jam sepuluh ada Garuda dari Jakarta, aku pun nunggu di gate.

Akhirnya pesawat yang ditunggu mendarat dan satu persatu kuperhatikan penumpang yang keluar ternyata tidak ada yang pake PDL. Dari radio HT kudengatr petugas GSE (Ground Support Equipment) mengatakan petugas yang dimaksud "menggunakan PDL" dijemput mobil executive class Garuda.

Buru-buru berlari menuju ujung terminal di Garuda Lounge, dengan bingung sambil menanyakan kepada petugas di situ dan mereka tidak ada yang mengetahui. Seseorang menepuk punggungku dari belakang,

Susah ya mencari petugas menggunakan PDL?” Kulihat kebelakang ternyata Mirwan.

“Eh lo ngerjain gue, bangke….!!, kalo tau orang itu lo gue ga bakal jemput…kampreeeeet…” sumpah serapah ku keluar ha…ha…ha....ha...sebenarnya sudah lama sekali aku tidak pernah tertawa sepingkal ini.

“Sekarang kita impas tadi pagi lo gue telpon ga ngangkat-ngangkat hayoooo…..by the way kita siang ini sudah harus berngkat ke Warukin besok kita sudah mulai dinas”

“Beres Captain” Akhirnya Mirwan pulang kampung juga, kami berduet lagi, inilah saatnya dua putra daerah pulang kampung untuk menjalankan duty call.

“Eh Ri..!, what U think about this job?”

“Just walk in park, Smookey” Istilah untuk pekerjaan mudah.

“Emang lo aja yang mau pulang kampung pake uang dinas? Gue juga pengen…!!!, Take ur gears up, Let's go RTB Capt.” (RTB=Return To Base).

2 komentar:

SANDI mengatakan...

halo mas masih sempat jga yah ngeblog hehe.. salam kenal..

my blog : http://carasandi.wordpress.com

fachrie230 mengatakan...

salam kenal kembali, ngeblog mah cuman iseng aja, sekedar bikin catatan sehari-hari doang tapi blognya g bisa tiap hari nih...