Senin, 07 Juli 2008

Wah Fokker-27 mendarat (Overload)

Bulan puasa atau bulan suci Ramadhan membuat umat muslim mengingat kedekatan mereka dengan sang khaliq, namun bagiku bulan ini mengingatkanku pada suatu kejadian di airport yang membuatku tertawa lucu bahwa betapa bodohnya aku dulu...
he...hee...he...(penasaran..???)

Airport Warukin dikelola oleh perusahaan tambang minyak, markasnya di jakarta namun Balikpapan sebagai tempat penyulingan minyak mentah membuat hubungan Tanjung-Balikpapan sangat erat.
Pada saat itu jalan darat masih agak susah, harus meniti gunung curam sampai kemiringan lebih 45 derajat dan biasanya dapat ditempuh dalam waktu 8-9 jam. Oleh karena itu jalur udara (Warukin - Sepinggan) lebih diminati, hanya perlu waktu sekitar 1 jam penerbangan.

Di penghujung Ramadhan kira-kira H-2 banyak karyawan/wati perusahaan yang hendak mudik ke Balikpapan,
Pada saat itu dengan jumlah penumpang yang begitu banyak aku mengontak Balikpapan agar dapat menyiapkan 3 flight dengan pesawat Cassa-212, namun meraka hanya bisa menyediakan 2 buah Cassa-212 dan 1 Skyvan.
Cassa-212 dapat dimuati penumpang sebanyak 15-18 orang dan Skyvan hanya 12 orang saja.

Flight pertama dan kedua adalah Skyvan dan Cassa, berarti masih ada satu flight terakhir dengan menggunakan Cassa, namun aku melihat sekitar airport dan passenger list masih ada puluhan penumpang yang belum terangkut, aku berusaha ngontak Balikpapan untuk dapat menambah 1 flight lagi, namun tetap saja tidak ada respon dengan alasan semua armada harus menjemput karyawan yang ada di Sangatta, Tarakan dan Bunyu...

Checking lagi passenger list ternyata 25 orang lebih belum terangkut sedangkan seat yang tersedia maksimal 18 penumpang,
Semua petugas bandara dikumpulkan dan briefing untuk mencari solusi, beragam pendapat dilontarkan untuk keselamatan penerbangan, akhirnya yang duluan terdaftar dialah yang bisa berangkat, namun hasilnya tidak diterima karena sebagian penumpang harus terpisah-pisah, ada yang suaminya daftar belakangan, ada juga anaknya terpaksa tinggal...
Mengingat karyawan/wati ini juga sebagian staf di perusahaan mau tidak mau harus kami layani pula...

Tidak lama Cassa mendarat, aku langsung menghampiri captain Pilot, namanya Aviandono (alm) dan menceritakan permasalahan yang terjadi.
"Sebentar pak saya ke kokpit dulu" , Capt. Aviandono menemui rekannya di Cockpit dan dari kejauhan ku amati dia dan co-pilot terlihat berdebat panjang namun akhirnya Captain Aviandono keluar dengan muka serius dan menyampaikan bahwa :
"Penumpang semua bisa diangkut namun bagasi mereka yang seperlunya saja kalo perlu hanya keperluan sehari-hari saja"

Akhirnya pihak Pasasi menemui semua penumpang dan diadakan briefing, mereka pun rela tidak membawa bagasi asal bisa kumpul keluarga lebaran nanti...

Sebelum Take off...
Captain melakkan preflight check dan yang aku salutkan dari Captain Aviandono sebelum memberi sinyal penumpang boleh masuk ke pesawat terlebih dahulu dia meminta co-pilot memasang brake lalu memintanya menghidupkan kedua engine dengan full thortle kurang lebih 15-20 menit, ternyata tindakan ini diambil untuk mengurangi beban bahan bakar terhadap pesawat yang diperkirakan sisanya masih dapat menerbangkan Cassa sampai ke Sepinggan Balikpapan.


Yang terasa lucu adalah ketika semua penumpang masuk tempat duduk hanya ada 18an kursi sedangkan penumpang 25 lebih,
Sebenarnya pesawat Cassa ini mirip seperti mobil Colt minibus biasa juga disebut Aviocar (Aviation Car / mobil terbang / taksi terbang) dengan kapasitas 18 orang, harus diisi 25 orang, Anda bisa bayangkan sendiri...
padahal yang pantas mengangkut penumpang sebanyak ini adalah pesawat jenis Fokker 27 dengan muatan hingga 30 penumpang,
Konon menurut petugas loading, penumpang berdesakan di dalam ada yang dipangku, duduk berbagi dengan Flight Enginer, di gang, bahkan ada yang berdiri termasuk pramugaranya (kasihan)...

Penerbangan ini benar-benar gambler...
Spekulasi antara kepentingan keselamatan dengan kepentingan penumpang...
Jika salah satu penumpang komplain maka pihak pengelola di bandara akan ditegur keras, terlebih aku yang memegang otoritas bisa-bisa semua kualifikasiku dalam bidang penerbangan dicabut Menteri Perhubungan...

Setelah Take off
Alhamdulillah pesawat take off lancar-lancar saja tidak ada gangguan, kami semua merasa was-was dan tidak ada satu pun petugas yang mau pulang sebelum mendapat informasi pesawat ini sudah landing di Sepinggan...
Aku selalu mengontak pesawat dari radio komunikasi dengan Capt. Aviandono (alm), untuk memastikan penerbangan mereka aman-aman saja...
Capt. Aviandono (alm) merupakan salah satu dari sederetan penerbang senior yang lalu lalang di Kalimantan, dia dikontrak oleh perusahaan untuk menerbangkan pesawat Cassa.
Dia meninggal akibat kecelakaan pesawat yang diterbangkannya mengalami engine error dan nyungsep ke sungai di daerah Sumatera, sungguh pahit bagi kami, itulah salah satu kenangan kami dengan sang elang...

Landing
Semenjak Capt. Aviandono meminta leaving aerodorme kami sudah kehilangan kontak dengan pesawat, tapi masih ada radio SSB yang dapat kontak ke Control Balikpapan.
Alhamdulillah lagi Cassa dapat mendarat mulus di Sepinggan, aku tidak dapat membayangkan seandainya pendaratan mereka gagal, biasanya jika pesawat overload akan susah dikendalikan, bisa saja akan terjadi overshoot dan kondisi Sepinggan Airport adalah di pinggir laut. apa jadinya jika di Sepinggan sedang hujan lebat dan landasan basah dapat mengakibatkan aqua planning selanjutnya overshoot dan pesawat kehabisan landasan dimana pesawat juga sudah kehilangan daya lift dan pilot tidak memiliki kesempatan menambah tenaga...??? Jawabnya sudah tentu nyemplung ke laut...

Petugas ground handling yang melayani terbelalak sambil geleng-geleng melihat dengan deretan penumpang yang keluar dari pesawat banyak sekali,
"Wah ini mah Fokker-27 yang mendarat....!"

Fache

4 komentar:

MiiKaa SaDjagggh mengatakan...

Kakaaaaa facheee.....

el-ferda mengatakan...

new rillist, no. 9 dan no. 13, kunjungi ... bang ceritakan apa enaknya naik pesawat apa heli. juga apa takutnya. aku belum pernah.

thk u

Unknown mengatakan...

hebaaat.. hebaaat..

ekspresi penumpangnya gimana bang??

fachrie230 mengatakan...

Mika :
iya mikaaaaaa ada apaaa..???

Boni :
yah manyun semua lah, masih untung daripada tidak bisa ikut berlebaran di kampung halaman...hayoo

el-ferda :
kalo masalah enak yah heli lah kan suatu saat bisa hover (mengambang)di atas permukaan objek yang mau diamati serta bebas menentukan lokasi pendaratan he...he...he...
namun jika main rotor atau tail rotor error heli tidak bisa dikendalikan, gaya tirque yang dihasilkan mengakibatkan badan berputar-putar...